Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Komponen dalam Pembelajaran

Komponen-komponen yang berperan penting dalam pembelajaran, yaitu : • Kurikulum Kurikulum digunakan sebagai rancangan pendidikan yang kedudukannya sangat penting dalam segala aspek pendidikan. Bahkan dengan   mengingat pentingnya peran dari kurikulum dalam perkembangan pendidikan, maka di dalam penyusunannya juga tidak dapat dilakukan apabila tidak memiliki landasan yang kuat. Sementara itu fungsi dari kurikulum ini adalah : 1. Sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan 2. Sebagai alat ukur atau barometer keberhasilan program pendidikan 3. Bisa digunakan sebagai pedoman ataupun patokan dalam meningkatkan kualitas pendidikan • Guru Guru memiliki peran penting dalam membentuk siswa. Selain itu peran dari guru juga tidak hanya sebagai pengajar saja, melainkan juga sebagai pengembang, pembimbing dan pengelola pembelajaran. Adapun fungsi dari guru adalah : 1. Sebagai contoh untuk semua anak 2. Sebagai pendidik 3. Sebagai pengajar dan pembimbing 4. Seba

Pendekatan Saintifik dan Kontekstual

PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KONTEKSTUAL 1. Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil, 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998).  Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari  natural science , pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data

Karakteristik Siswa

                          1.       Karakateristik siswa      Keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya Karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki (Hamzah. B Uno.2007)                2.       Manfaat Analisis Kareakteristik Siswa 1. Guru dapat memperoleh tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi baru dan lanjutan. 2. Guru dapat mengatahui tentang luas dan jenis pengalaman belajar siswa, hal ini berpengaruh terhadap daya serap siswa terhadap materi baru yang akan disampaikan. 3.  Guru dapat mengetahui latar belakang sosial dan keluarga siswa. Meliputi tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental sehingga guru dapat menajjikan bahan serta metod

Hakikat Strategi Belajar Mengajar

 Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan prilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (syah, 2003), dengan kata lain belajar merupakan kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar tergantung pada fase-fase belajar, dan salah satu tahapannya adalah yang dikemukakan oleh witting yaitu : Tahap acquisition, yaitu tahapan perolehan informasi; Tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi; Tahap retrieval ,  yaitu tahapan pendekatan kembali informasi (Syah, 2003). Dari berbagai definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu: 1. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior). 2. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang   terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. 3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diama

Teori-Teori belajar

MACAM-MACAM TEORI BELAJAR Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai  teori-teori belajar , yaitu:  teori belajar  be haviorisme,  teori belajar kognitivisme, dan  teori belajar konstruktivisme .  1.  Teori behavioristik   Teori behavioristik   adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi  aliran psikologi  belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan  pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik   dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan  metode  pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. 2.  Te

Strategi Belajar Mengajar

A. Macam-macam   Strategi   Belajar Mengajar Strategi pembelajaran merupakan strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat menentukan kualifikasi atau layak tidaknya menjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran itu memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai tujuan, efesien, dan efektif. Berikut macam – macam strategi pembelajaran: 1.   Strategi Ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk