Langsung ke konten utama

Strategi Belajar Mengajar


A.      Pengertian  Strategi  Belajar  Mengajar
  • Menurut Gropper strategi belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi belajar mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai.
  • Menurut  Dick and Carey Strategi belajar mengajar adalah Strategi belajar yang tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan melainkan juga termasuk didalamnya materi atau paket pengajarannya. Menurut Fadilah strategi belajar mengajar adalah salah satu komponen dalam sistem pembelajaran.
  • Menurut Gerlach dan Ely Strategi belajar mengajar adalah merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu. 
  • Menurut Kemp mengemukakan bahwa stategi belajar mengajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. 
  • Menurut J.R David Strategi belajar mengajar adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.


Menurut Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain strategi belajar mengajar adalah pola –pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujan yang telah digariskan. Dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapi tujuan yang telah digariskan ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yaitu:


1.    Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.    Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.    Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4.    Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempumaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Gulo (2008, 8-9) menyebutkan bahwa yang meliputi komponen strategi pembelajaran atau belajar mengajar antara lain adalah:
  1. Tujuan Pengajaran. Merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih strategi belajar mengajar. Tujuan pengajaran yang berorientasi pada pembentukan sikap tentu tidak dapat dicapai jika strategi belajar mengajar berorientasi pada dimensi kognitif.
  2. Guru. Masing-masing guru dapat berbeda dalam pengalaman, pengetahuan, kemampuan dalam menyajikan dan mengaturpelajaran, gaya mengajar, hingga pandangan hidup ataupun wawasannya. Perbedaan ini tentunya mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi belajar mengajar yang akan digunakan dalam program pengajaran.
  3. Peserta Didik. Di dalam kegiatan belajar-mengajar, peserta didik mempunyai latar belakang yang tentunya berbeda-beda. Seperti pada aspek lingkungan sosial, lingkungan budaya, gaya belajar, keadaan ekonomi, juga tingkat kecerdasan. Masing-masing aspek tersebut berbeda-beda pada diri setiap peserta didik. Makin tinggi tingkat kemajemukan masyarakat, makin besar pula perbedaan atau variasi aspek-aspek ini didalam kelas. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan pula dalam menyusun an menerapkan suatu strategi belajar-mengajar yang tepat.
  4. Materi Pelajaran. Komponen materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan materi informal. Materi formal yaitu isi pelajaran yang terdapat dalam buku teks resmi (misalnya buku paket) di sekolah, sedangkan materi informal merupakan bahan-bahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah yang bersangkutan. Komponen ini merupakan salah satu masukan yang sangat perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar.
  5. Metode pengajaran. Ketepatan pemilihan metode dapat mempengaruhi bentuk strategi belajar mengajar.
  6. Media Pengajaran. Keberhasilan program pengajaran tidak berdasarkan dari canggih tidaknya media pembelajaran yang dipakai, namun dari ketepatan dan keefektifan media yang dipilih dan digunakan oleh guru.
  7. Faktor Administratif dan Finansial. Yang termasuk dalam komponen ini antara lain misalnya adalah jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang untuk belajar, dan sejenisnya.

Referensi :
Gulo, W. 2008.  Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta,  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Saintifik dan Kontekstual

PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KONTEKSTUAL 1. Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil, 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998).  Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari  natural science , pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data

media 3 dimensi

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MEDIA 3 DIMENSI DOSEN PENGAMPU : DIAN PERTIWI RASMI, S.Pd.,M.Pd NAMA KELOMPOK   1 : 1.       DINDA AURA NATASYA                          A1C317077 2.       LUGY RIVALDO                                        A1C317011 3.       SYINDI AGNIA                                           A1C317039 4.       WENI SUKARNI                                        A1C317035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2018 BAB I PENDAHULUAN I.        Latar Belakang 1.1   Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang artinya tengah, perantara atau pengantar. Kata Media merupakan bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar”. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis be

Prosedur mengembangkan dan evaluasi media pembelajaran

PROSEDUR PENGEMBANGAN  DAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN Kegiatan pengembangan meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang diikuti dengan kegiatan penyempurnaan. 1.  Perencanaan Media Pendidikan Dalam membuat perencanaan, kita perlu memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal berikut: a.    Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa Kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Kebutuhan dapa diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan melihat tuntutan kebutuhan yang ada di masyarakat dan melihat dari apa yang dirumuskan dalam kurikulum. Suatu media akan dianggap terlalu mudah bagi siswa bila siswa tersebut telah memiliki sebagian besar pengetahuan yang disajikan oleh media tersebut. Sebaliknya media akan dipandang terlalu sulit bagi siswa bila siswa belum mengetahui pengetahuan yang diperlukan sebelum menggunakan media tersebu