Langsung ke konten utama

Media Pembelajaran Prezi, Power point dan Animasi


PERBANDINGAN Media Pembelajaran Prezi,  Power point dan Animasi

Prezi merupakan software presentasi yang non linier, tidak seperti Power Point yang harus berurutan dalam menampilkan slide.

Software Prezi cocok digunakan untuk membuat media pembelajaran yang berbasis animasi, meskipun animasi yang disediakan oleh Prezi hanya berupa zoom, turn dan fade-in. Akan tetapi dengan ide kreatif anda, maka sebuah media pembelajaran interaktif berbasis animasi akan dapat diwujudkan.Baik Prezi dan Power Point sebenarnya sama-sama dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran interaktif dan berbasis animasi. Akan tetapi masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan.
Power Point
Keunggulan:
§  Mudah digunakan, karena pada umumnya keluarga Microsoft Office diajarkan disekolah.
§  Menyediakan cukup banyak slide yang sudah siap dipakai dengan hanya merubah isinya
§  Menyediakan fitur untuk mencetak dalam bentuk handout
§  Dapat memilih koleksi animasi transisi pergantian slide
§  File ppt dapat dicopy dan dipindah ke komputer lain untuk diedit

Kekurangan:
§  Format linier. Banyak komplain terkait dengan cara Power Point yang harus menampilkan slide secara berurutan. Saat sebuah slide sudah dijalankan, untuk berpindah ke slide tertentu relatif sulit
§  Tidak gratis. Anda harus membeli Power Point untuk dapat menggunakannya. Akan tetapi hal ini tidak begitu terasa, karena software ini biasanya selalu tersedia saat kita berada di sekolah ataupun kantor.
§  Tidak berbasis cloud. File yang anda buat melalui Power Point dan tersimpan pada laptop atau komputer anda memiliki resiko hilang saat perangkat yang anda gunakan mengalami kerusakan. Misalkan Hardisknya mengalami bad sector. Kecuali anda secara reguler membuat salinan file tersebut.

Prezi
Keunggulan:
§  Zoom. Ini yang membedakan Prezi dengan Power Point. Saat anda berpindah tampilan dari satu layar ke yang lainnya, maka animasi yang dijalankan berupa zoom. Misalnya anda menampilkan informasi secara umum, kemudian anda menampilkan lagi detailnya, maka anda dapat melakukan zoom-in pada area tertentu untuk menampilkan detailnya.

Media Animasi dalam pembelajaran bertujuan untuk memaksimalkan efek visual dan memberikan interaksi berkelanjutan sehingga pemahaman bahan ajar meningkat. 

Media Animasi dalam pembelajaran  memiliki kemampuan untuk dapat memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek untuk dijelaskan dengan hanya gambar dan kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka Media animasi dapat digunakan untuk menjelaskan suatu materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata, dengan cara melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan.
Media Animasi dalam pembelajaran yang digunakan baik pada penjelasan konsep maupun contoh-contoh, selain berupa animasi statis auto-run atau diaktifkan melalui tombol, juga bisa berupa animasi interaktif dimana pengguna (siswa) diberi kemungkinan berperan aktif dengan merubah nilai atau posisi bagian tertentu dari animasi tersebut. Urutan kegiatan belajaranya dapat meliputi : melihat contoh, mengerjakan soal latihan, menerima informasi, meminta penjelasan, dan mengerjakan soal/evaluasi (Suwarna, 2007).

Berikut merupakan beberapa kepentingan atau kelebihan Media animasi dalam Pembelajaran :
1. Media Animasi dalam pembelajaran mampu menyampaikan sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik.
2. Media Animasi digital mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan media yang lain.
3. Animasi digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran secara maya.
4.Media Animasi dalam pembelajaran mampu menawarkan satu media  yang lebih menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan.
5. Persembahan secara visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi mampu memudahkan dalam proses penerapan konsep atau pun demonstrasi.


sumber referensi :
http://kangtanto.com/technology/membuat-media-pembelajaran-berbasis-animasi-menggunakan-prezi
http://rumahbelajaringgris.blogspot.com/2016/04/media-pembelajaran-animasi.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Saintifik dan Kontekstual

PENDEKATAN SAINTIFIK DAN KONTEKSTUAL 1. Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil, 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998).  Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari  natural science , pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpu...

media 3 dimensi

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MEDIA 3 DIMENSI DOSEN PENGAMPU : DIAN PERTIWI RASMI, S.Pd.,M.Pd NAMA KELOMPOK   1 : 1.       DINDA AURA NATASYA                          A1C317077 2.       LUGY RIVALDO                                        A1C317011 3.       SYINDI AGNIA                                           A1C317039 4.       WENI SUKARNI                                        A1C317035 ...

Mengukur Kuat Penerangan Ruang Kamar Tidur

Ayoooo Kepo Guysss!!!....   Intensitas cahaya adalah kuat cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah sumber cahaya ke arah tertentu dan diukur menggunakan luxmeter dengan satuan Candela . Apa itu luxmeter? Luxmeter adalah alat ukur kuat penerangan dalam suatu ruang. Satuan ukuran luxmeter adalah lux. Luxmeter juga disebut digital light meter. Alat ini dilengkapi sensor cahaya yang sangat peka terhadap perubahan jumlah cahaya yang diterima.  Prinsip kerja dari luxmeter yaitu menangkap energi cahaya melalui photo cell yang ada dan mengubahnya menjadi energi listrik. Selanjutnya, energi listrik dalam bentuk arus digunakan untuk menggerakan jarum skala. Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca pada layar monitor.   Data Hasil setelah dilakukan pengukuran kuat penerangan di kamar tidur dengan menggunakan aplikasi "Lux Meter" sebagai berikut : Dari data diatas diperolah pengukuran kuat penerangan di kamar tidur sebesar 182,3 L...